BALIKPAPAN - Setidaknya 43 negara menjadi partisipan yang fokus pada upaya "climate change", selain tiga negara (Indonesia, Brasil, Congo) yang tergabung dalam forum South-South Knowledge Exchange (SSKE) yang difasilitasi World Bank.
"Berbagi pengetahuan tidak hanya cuma dengan tiga atau empat negara saja. Karena tidak semua kondisi daerah sama," ungkap Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik usai Wellcome Party Delegasi SSKE di Rooftop Hotel Platinum Balikpapan, Senin 27 Mei 2024.
Menurut Akmal, saat ini World Bank masih memfasilitasi tiga negara. Dimana, Indonesia diwakili Provinsi Jambi dan Kalimantan Timur.
Sementara Negara Brasil diwakili negara bagian Amazon, sedangkan Negara Demokratik Congo diwakili Provinsi (negara bagian) Mato Grosso.
"Padahal Congo belum masuk anggota GCF (The Green Climate Fund). Berarti baru dua ni, kita (Indonesia) dan Brasil," jelasnya.
Padahal Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini meyakini 40 negara partisipan lain juga memiliki pembelajaran dan kinerja yang baik dalam program climate change.
"Karena SSKE ini difasilitasi World Bank, maka saya menawarkan low cost kepada World Bank agar knowledge exchange itu menggunakan pendekatan virtual (digital)," bebernya.
Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi (zoom meeting), maka negara-negara partisipan bisa terlibat langsung menyampaikan program climate change mereka.
"Kalau sekarang pembanding kita sangat sedikit," tegasnya.
Meski diakuinya, Indonesia dinilai World Bank memiliki kerja yang baik dalam tata kelola hutan dan lahan dalam upaya penanggulangan climate change (perubahan iklim).
"Dibuktikan diperolehnya insentif negara donor untuk Indonesia senilai USD 110 juta dan sekitar Rp300 miliar sudah dicairkan," sebutnya.
Namun, tidak menutup kemungkinan Brasil juga memiliki atensi yang lebih baik, sebab mempunyai kawasan hutan tropis lebih luas dari Indonesia.
"Kita sangat berharap World Bank bisa lebih membuka knowledge exchange dari negara-negara partisipan, selain tiga negara SSKE ini," tutupnya.
Wellcome party oleh Pemerintah Provinsi Kaltim berlangsung penuh keakraban dihadiri seluruh delegasi SSKE yang dipimpin Lead Environmental Specialist The World Bank Franka Braun. (yans/sul/ky/adpimprov kaltim)