Akmal : Desa Budaya Pampang Ini Bukan Hanya Milik Samarinda

Nety     155x     Berita

SAMARINDA - Baru saja tiba dari kunjungannya ke China, Penjabat (Pj) Gubernur Akmal Malik menyempatkan waktu hadir dalam acara Penutupan Perayaan Festival Budaya Pampang dalam rangka HUT Ke-51 dan Pesta Panen di Desa Budaya Pampang Samarinda.
Pj Gubernur Akmal Malik bercerita, dirinya sengaja meninggalkan agenda di Anhui, China untuk pulang lebih cepat agar bisa menghadiri Penutupan Festival Desa Budaya Pampang, Minggu (23/6/2024).
"Saya sengaja pulang lebih cepat dari Anhui, China. Seharusnya saya pulang 24 Juni 2024. Tapi, saya sengaja persiapan sejak awal, saya berjanji untuk memenuhi undangan penutupan ini di Desa Budaya Pampang," ucap Akmal Malik disambut tepuk tangan bergemuruhdari ratusan undangan.
"Seharusnya saya pulang ke Samarinda 25 Juni 2024. Tapi, saya bertekad harus pulang tanggal 22 Juni dan bisa hadir 23 Juni 2024 ini di sini," ungkapnya disambut tepuk tangan lebih keras lagi dari masyarakat Dayak Kenyah dan undangan lainnya.
Bagi Akmal, keberadaan Desa Budaya Pampang maupun event yang biasa dilaksanakan adat Dayak Kenyah telah berkontribusi besar kepada Provinsi Kaltim.
Kenapa demikian, karena melalui event ini atau budaya Desa Pampang dengan festival ini sudah mengenalkan seni dan budaya adat Dayak Kenyah.
"Insyaallah dengan kontribusi itu akan menjadi kekuatan kita untuk mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara, melalui seni dan budaya yang ditampilkan selama ini di Desa Budaya Pampang," tegasnya.
Menurut Akmal, Desa Budaya Pampang aset Provinsi Kaltim, sehingga mereka yang datang ke Kaltim khususnya Samarinda wajib mampir terlebih dulu ke Desa Budaya Pampang.
"Artinya, Desa Budaya Pampang ini bukan hanya milik Kota Samarinda. Meski, dimiliki Kota Samarinda tidak menutup Pemprov Kaltim juga membantu pengembangan Desa Budaya Pampang," tegasnya.
"Seluruh kabupaten/kota se-Kaltim juga wajib membantu mempromosikan Desa Budaya Pampang," jelasnya.
"Karena itu, apa yang ditampilkan masyarakat atau pelaku seni dan budaya Pampang harus betul-betul menjadi daya tarik pengunjung hadir ke sini," pesannya.
Selanjutnya, terpenting lagi sambung Akmal, bagaimana mengemas dan mempromosikan seni dan budaya yang ada di Desa Budaya Pampang. Sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Kaltim.
"Kita dekat dengan Bandara APT Pranoto. Kalau bisa ada paket kunjungan wisata diberikan, terutama Desa Budaya Pampang," saran Akmal.
Ketua Lembaga Adat Dayak Kenyah Kalimantan Timur Ajang Kedung mengharapkan Desa Budaya Pampang dapat menjadi destinasi pariwisata Kaltim. Perhatian khusus diharapkan bisa dilakukan Pemprov Kaltim maupun Pemkot Samarinda.
Penutupan acara dilakukan Pj Gubernur Akmal Malik ditandai dengan pemukulan gong. Dalam kesempatan tersebut, dirangkai dengan penampilan 13 tarian Dayak.
Selain itu, Akmal Malik disambut dengan prosesi pemakaian baju adat asal Desa Budaya Pampang oleh Kepala Adat Desa Budaya Pampang Esrom Palan.
Hadir mendampingi Pj Gubernur Akmal, Kepala Bapenda Kaltim Ismiati dan sejumlah pejabat eselon III lingkup Pemprov Kaltim, Ketua Adat Dayak Kaltim Zainal Arifin dan ratusan warga Dayak Kenyah maupun pengunjung asal Samarinda dan luar negeri. (jay/sul/er/adpimprov kaltim)

Bagikan Postingan ini :
26