SAMARINDA - Pengelolaan arsip secara digital harus terus didorong dalam upaya peningkatan kualitas kearsipan secara nasional. Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik menyampaikan hal itu saat memberikan arahan pada Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) Kearsipan 2024 di Hotel Mercure Samarinda (27/5/2024).
Pj Gubernur Akmal Malik mengatakan pendekatan digital dalam pengelolaan arsip merupakan hal penting yang harus dilakukan dan memulai budaya minim penggunaan kertas (paperless).
“Dalam kaitan itu, Pemprov. Kaltim saat ini bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor membangun data presisi secara digital,” kata Akmal.
Menurutnya, selama ini masih terjadi permasalahan baik di tingkat pusat maupun daerah karena data yang tidak akurat. Jika pendekatan secara analog masih dilakukan, permasalahan terkait hal tersebut mungkin terus terjadi.
“Mudah-mudahan data presisi yang saat ini kita bangun, bisa menjadi bagian dari arsip ini,” ujar Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri ini.
Plt Kepala Arsip Nasional RI Imam Gunanto mengatakan Rakornas Kearsipan sebagai tradisi tahunan yang dihadiri pimpinan lembaga kearsipan dan arsiparis seluruh Indonesia.
“Tahun ini kita laksanakan di Samarinda dan dihadiri sebanyak 1.300 peserta,” katanya.
Ditunjuknya Kaltim sebagai tuan rumah rakornas, lanjutnya, sebagai kilasan sejarah Kerajaan Kutai ing Martadipura seperti tertulis di Prasasti Yupa. Memori kolektif bangsa harus dibangun.
“Saat ini tugas kita di bidang kearsipan untuk menjadi ujung tombak menjaga kontiunitas jalannya pemerintahan,” ujar Imam.
Pada kesempatan itu, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, beserta sejumlah menteri di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah serta Jaksa Agung RI menerima penghargaan atas kontribusi dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan kearsipan secara nasional. (gie/sul/ky/adpimprov kaltim)