BPS Kaltim Gambarkan Sosial Ekonomi Kaltim, Wagub Seno : Penting Mengetahui Apa yang Harus Dilakukan

Nety     16x     Berita

SAMARINDA - Wakil Gubernur Kalimantan Timur H Seno Aji mengapresiasi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Juliana dan jajaran yang memaparkan gambaran sosial ekonomi Provinsi Kaltim tahun 2025, di Ruang Rapat Wakil Gubernur Kaltim, Selasa (24/6/2025).

Menurut Wagub Seno Aji, rapat ini penting, sebagai upaya untuk mengetahui kondisi atau mitigas sosial ekonomi Kaltim, termasuk angka kemiskinan, tenaga kerja maupun angka stunting.

"Kita undang BPS untuk memaparkan kondisi sosial ekonomi Provinsi Kaltim saat ini, termasuk data statistik kemiskinan yang diambil dari berbagai indikator, sehingga kita bisa melakukan intervensi untuk menurunkan angkanya,” jelasnya.

Paparan gambar sosial ekonomi, juga dihadiri Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni, Kepala Biro Ekonomi Iwan Darmawan, menjadi sharing bagi Pemerintah untuk bisa melakukan perbaikan, terkait angka kemiskinan, pengangguran, stunting maupun permasalahan lainnya.

“Dan persentase gambaran sosial ekonomi masyarakat bisa diketahui, mana yang kurang bisa kita intervensi melalui dinas instansi terkait, sehingga permasalahan sosial masyarakat kita bisa dikurangi, seperti upaya menurunkan angka kemiskinan yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” harapnya.

Selain gambaran sosial ekonomi Kaltim, Wagub Seno juga mengharapkan masukan dari BPS, terkait masukan saran yang perlu dilakukan dalam upaya mengatasi masalah sosial ekonomi masyarakat Kaltim.

“Saya mohon masukan-masukan dari BPS, nantinya bisa kira rapatkan secara internal dengan perangkat daerah terkait,” katanya.

Dalam paparannya, Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana memulai dari angka kemiskinan sesuai survei ekonomi nasional yang dilaksanakan dua kali setahun pada Maret dan September, dengan indikator pengeluaran rumah tangga, baik makanan maupun non makanan, dengan pendekatan melalui moneter dan non moneter.

“Untuk angka kemiskinan di Kaltim yang dirilis pada Septermebr 2020-2024 mengalami penurunan 5,51 persen. Jika dipilah menurut kota dan desa ada ketimpangan dari persentase, dimana perkotaan hanya 4,4 persen, sementara desa ada 8 persen,” jelasnya.

Selain kemiskinan, Yusniar juga memaparkan kondisi ketenagakerjaan Kaltim, tingkat pengangguran terbuka, kemudian indeks pembangunan manusia, perkembangan infalasi nasional dan Kaltim tahun 2024-2025.

Juga produksi dan kondisi komsumsi beras Kaltim, serta perkembangan pertumbuhan ekonomi y-on-y tahun 2020-2025, serta penyerapan tenaga kerja.(mar/yans/adpimprovkaltim)

Bagikan Postingan ini :
26