BALIKPAPAN - Penjabat Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menghadiri peringatan Hari Tempe Nasional 2024 di Sentra Industri Kecil Somber Balikpapan, Kamis, 6 Juni 2024.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Forum Tempe Indonesia (FTI) dan Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) merupakan upaya dalam mendukung penetapan tempe sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.
"Sudah makan tempe belum," pekik Akmal Malik bertanya kepada seluruh undangan, mengawali sambutannya pada Peringatan Hari Tempe Nasional 2024.
Menurut Akmal, peringatan Hari Tempe sangat penting dalam mempromosikan dan pengembangan usaha tempe. Juga produk turunannya sebagai salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang sangat monumental.
Berdasarkan data Gakoptindo bahwa dari 275 juta jiwa penduduk Indonesia, sekitar 170 juta orang gemar mengonsumsi tempe. Selain itu data Forum Tempe Indonesia menyebutkan tempe saat ini sudah bisa ditemukan dan dikonsumsi di 27 negara.
"Artinya, tempe semakin dihargai dan bukan dianggap pangan murah lagi," ungkapnya.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini pun meyakini sekian banyak pemimpin dan pejabat negara hingga daerah pasti menyukai dan gemar makan tempe.
"Saya saja, bisa jadi pejabat ini sebab sering dan suka makan tempe," candanya.
Ketua Forum Tempe Indonesia Siti Muslimatun mengemukakan tema perayaan Hari Tempe 2024 adalah Tempe Pangan Generasi Emas Indonesia.
"Dengan harapan masyarakat semakin mengetahui manfaat dan kandungan sang super food ini dan mendukung program Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Perayaan Hari Tempe Nasional 2024 dipusatkan di Sentra Industri Kecil Somber (SIKS) Kota Balikpapan diikuti seratus perajin tempe dan tahu di Indonesia.
Peringatan dihadiri Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional Maino Dwi Hartono, Kepala Bulog Wilayah Kaltimtara Merry Windrayani, Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim Henny Purwaningsih, pejabat Pemkot Balikpapan, Ketua Gakoptindo Aip Syarifuddin, Deputi Pembangunan dan Perizinan IKN Thomas Umbu, Plt inkoppas Andrian Lame Muhar dan tokoh Forum Tempe Indonesia dan para ketua Pusat Koperasi Tempe Tahu Indonesia dari 18 provinsi. (yans/sul/ky/adpimprov kaltim)