Hadiri RCEP di Republik Tiongkok, Akmal Malik Promosikan Kaltim Sebagai Destinasi Investasi yang Menarik

Nety     112x     Berita

TIONGKOK – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik menghadiri pertemuan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) atau Kemitraan Ekonomi Konfrehensif Regional di Kota Huangshan Provinsi Anhui, Republik Rakyat Tiongkok, Kamis (19/6/2024).
Dalam pertemuan RCEP, Akmal Malik disambut Gubernur Provinsi Anhui Wang Qing Xian dan Wakil Gubernur Sun Yong, Konsul Jenderal RI untuk Shanghai Berlianto Situngkir dan Wali Kota Huangshan He Yi.

Hadir pula para pimpinan dan delegasi dari Negara ASEAN dan negara sahabat Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru dan India, Ketua Kadin Anhui Indonesia He Tao, para delegasi bisnis dan investor dari negara sahabat.
Atas nama pimpinan delegasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Akmal Malik mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Provinsi Anhui atas kesempatan yang diberikan kepada Kalimantan Timur untuk berpartisipasi pada pertemuan Kemitraan Ekonomi Konfrehensif Regional.
Terlebih RCEP merupakan forum tahunan bagi negara yang mengikat diri dalam perjanjian perdagangan bebas yang melibatkan 10 negara anggota ASEAN dan enam negara mitranya (Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru dan India).
"Ini juga sekaligus kunjungan balasan delegasi Provinsi Anhui yang telah berkunjung ke Indonesia pada 4 Desember lalu," kata Akmal.
Kalimantan Timur, ujarnya, sebuah provinsi yang kaya sumber daya alam, keragaman budaya dan potensi ekonomi yang sangat menjanjikan.
"Kaltim adalah rumah bagi beragam etnis, suku bangsa, dan keindahan alam yang luar biasa. Dan kami percaya bahwa saatnya dunia mengenalnya dengan lebih baik," ungkapnya.
Peluang investasi yang menarik di Kalimantan Timur terletak pada potensi sektor energi, pertambangan, agribisnis dan pariwisata.
Selain itu, penetapan Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara baru Republik Indonesia menjadi magnet yang sangat luar biasa bagi masyarakat domestik dan internasional, para investor termasuk kedutaan negara-negara sahabat yang nantinya akan menempati lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Kehadiran IKN diyakini akan membawa perubahan besar bagi kawasan-kawasan penyangga secara keseluruhan di Kalimantan Timur dari sisi ekonomi, infrastruktur dan sektor lain yang dibutuhkan," jelasnya.
Kondisi ini menurut Akmal, kesempatan terbaik bagi Kalimantan Timur dalam menyiapkan proyek infrastruktur maupun hilirisasi dari komoditi unggulan sebagai penyangga IKN yang dapat ditawarkan kepada investor dalam dan luar negeri.
Dengan potensi yang sangat besar dan komitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif menjadikan Benua Etam sebagai destinasi investasi yang menarik.
"Kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi investor dari berbagai negara untuk berkolaborasi dan berinvestasi di Kaltim," bebernya.

Akmal berharap melalui kegiatan RCEP mampu memperkuat kerja sama dan sinergi antara negara-negara anggota RCEP dalam berbagai sektor, termasuk perdagangan, investasi dan pembangunan berkelanjutan.
"Kami percaya kerja sama yang erat dan saling menguntungkan akan membawa kemajuan bagi semua pihak," harapnya.
Selain itu, hubungan kerja sister-province antara Kalimantan Timur dan Provinsi Anhui dapat terus berjalan dengan baik dan saling menguntungkan.
Kemitraan ini lanjutnya, dapat memperkuat ikatan persahabatan dan kerja sama ekonomi antara kedua provinsi.
"Mari kita bersama-sama menjalin kemitraan yang lebih kuat dan membangun masa depan yang lebih baik," ajaknya.
Di kesempatan ini, Pj Gubernur Akmal Malik mempromosikan serta mempresentasikan Provinsi Kalimantan Timur sebagai satu di antara 38 provinsi di Indonesia dengan berbagai keunggulan dan potensinya. (yans/sul/er/adpimprov kaltim)

Bagikan Postingan ini :
26