Hotel Terapung Potensi Bisnis Baru Sungai Mahakam

Nety     88x     Berita

SAMARINDA - Era tahun 90-an, Samarinda pernah memiliki diskotik terapung. Letaknya tidak jauh dari Jembatan Mahakam. Generasi Baby Boomers dan Gen Bust (1946-1976) yang tinggal di Kota Tepian mungkin lazim mendengar istilah ini. Lokasi diskotik terapung ini, sekarang sudah disulap menjadi bagian dari Taman Bebaya Tepian Mahakam di Jalan Slamet Riyadi Samarinda.

Seiring perkembangan zaman dan kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN), Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik menyodorkan gagasan baru. Tentu bukan diskotik terapung, tapi hotel terapung.

"Potensi Sungai Mahakam sangat luar biasa," kata Pj Gubernur Akmal Malik saat mengajak rombongan dari Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang menikmati susur Sungai Mahakam, Kamis lalu.

Akmal menyarankan, bukan hanya wisata susur sungai, para pemilik kapal dan investor lokal semestinya juga bisa menangkap peluang bisnis lainnya.

"Salah satunya dengan mengembangkan bisnis hotel terapung berjalan di Sungai Mahakam," saran Akmal.

Dengan begitu, wisata susur Sungai Mahakam bisa terus berkembang. Namun Akmal mengingatkan agar
para pengelola kapal harus selalu memerhatikan keselamatan dan kenyamanan konsumen agar kunjungan wisatawan ke Samarinda dan Kaltim bisa terus meningkat.

"Saya pikir perlu hotel terapung berjalan. Harus ada pengusaha yang berani berinvestasi membuat hotel terapung di atas kapal. Ini akan menjadi sensasi tersendiri bagi para wisatawan," tambahnya.

Dijelaskan Akmal, jika di kota tarif kamar bisa dijual dengan harga Rp500 ribu per malam, maka di atas kapal, pengelola bisa membandrol dengan harga Rp1 juta bahkan lebih.

Di setiap kapal, jumlah kamar tidak perlu terlalu banyak. Kisaran 6-8 kamar. Terpenting disiapkan air panas dan air dingin di setiap kamar. Lebih bagus lagi jika ada kolam renang, gladak kapal, spot foto dan tentu juga fasilitas karaoke dan rapat.

"Jika ada tawaran hotel di darat dan hotel terapung, maka saya yakin wisatawan akan banyak antre ke sini," yakin Akmal.

Dengan hotel terapung berjalan ini, wisatawan bisa menikmati keindahan sungai dan tepian Mahakam. Menarik juga dengan pengaturan jam untuk menikmati spot di waktu pagi, siang, sore dan malam hari.

"Perjalanan kapal bisa sampai ke Pulau Kumala di Kota Tenggarong dan kembali lagi ke Samarinda," usul Akmal.

Tak lupa ia juga menyarankan agar setiap kapal menawarkan produk-produk UMKM Kaltim, seperti amplang, kripik pisang gerecek, olahan jamur tiram dan lain sebaginya.

"Ini juga akan membantu UMKM kita," seru Akmal.

Ia optimis, bisnis ini akan diminati dan menjadi alternatif lain destinasi wisata Kaltim, khususnya di Kota Samarinda. Sebab dengan kehadiran IKN akan semakin banyak tamu dan wisatawan berkunjung, sehingga hotel terapung bisa menjadi opsi menarik bagi para tamu daerah, wisatawan domestik dan mancanegara. (sul/ky/adpimprov kaltim)

Bagikan Postingan ini :
26