SAMARINDA - Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni mengharapkan kaum perempuan tidak puas menekuni bidang usaha yang dilakoni sekarang. Kaum Perempuan harus bisa meningkatkan unit usahanya menjadi lebih professional, terdaftar, memiliki standar, karyawan dan dikelola dengan manajemen yang baik.
Lebih dari itu, beberapa pelaku usaha Perempuan lanjut Sri Wahyuni mungkin sudah memiliki karyawan dan menerapkan manajemen yang baik. Tapi itu pun masih belum cukup. Untuk masa depan, saran Sri Wahyuni para perempuan juga menjadi pemilik nama dari usaha yang ditekuni.
“Jadi tidak ibu yang bekerja di balik layar, suami yang menjadi atau anak yang tercatat sebagai pemilik usaha. Karena secara statistik ini tidak akan terbaca sebagai usaha yang dilakoni oleh kaum perempuan,” saran Sri Wahyuni saat membuka sekaligus menjadi keynote speaker Parade Gender 2024 di Ruang Ruhui Rahayu, Selasa (7/5/2025).
Oleh karena itu, pemerintah akan membantu para perempuan dalam hal perizinan, pendampingan maupun untuk sertifikasi halal.
Terkait dengan pendampingan, Sri Wahyuni meminta kepada Kepala DKP3A Kaltim Noryani Sorayalita untuk bersurat ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kaltim. Terutama untuk membantu para pelaku usaha perempuan yang aktif untuk menjadi prioritas mendapatkan pendampingan sertifikasi halal. Dukungan itu penting agar jika nanti ada bantuan modal atau peralatan para pelaku usaha dari kaum ibu bisa terlayani.
“Kita berikan kemudahan sebagai reward. Ibu-ibu tidak hanya mendapatkan penghargaan dari usaha yang dilakukan, tapi bonus lain berupa pendampingan untuk sertifikasi halal dan bantuan modal peralatan. Silakan nanti diajukan proposalnya, mungkin bisa bertahap dan kita mulai di perubahan tahun ini,” janji Sri Wahyuni.
Saat ini, sambung Sri Wahyuni, Kaltim sudah memiliki 35 gender championship. Sejak dilaksanakan Parade Gender 2022 terdapat 10 gender championship. Tahun 2023 ada tambahan 10 gender championship dan tahun 2024 bertambah 15 gender championsip.
“Jadi jumlah yang sekarang ini bisa kita daftarkan ke Disperindagkop dan UKM Kaltim. Kita punya di anggaran perubahan dukungan untuk 35 gender championship. Ini sebagai bentuk reward kita, karena para gender championship sudah berkontribusi dalam memerhatikan lingkungan, keluarga, memberikan lapangan kerja,” ungkap Sri Wahyuni.
Menurutnya, ini kewajiban Pemprov Kaltim dalam memberikan apresiasi, sehingga ke depan usaha para kaum ibu-ibu bisa semakin maju dan berkembang dan lebih dikenal. (mar/sul/ky/adpimprov kaltim)