BALIKPAPAN - Setelah melihat langsung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Duta Besar Denmark HE Sten Frimodt Nielsen mengungkapkan kemungkinan ketertarikan negara mereka untuk membantu program pendidikan dan pelatihan untuk daerah penyangga.
Ungkapan itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Akmal Malik saat jamuan makan malam di Ocean Resto Balikpapan, pekan lalu. Sebagai informasi, setelah tiba Senin siang, Dubes Denmark HE Sten Frimodt Nielsen dan rombongan langsung berkunjung ke IKN. Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menyambut di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan dan menemani rombongan saat kunjungan ke IKN.
“Tentu kita sangat gembira mendengar itu. Selanjutnya, Kaltim masih akan formulasikan kebutuhan kita. Kita berharap bisa bangun kerja sama dengan Denmark,” kata Akmal usai jamuan makan malam yang berlangsung santai dan akrab itu.
Maksud dari dukungan Denmark untuk Kaltim itu, kata Akmal, tidak lain adalah untuk penguatan Kaltim sebagai daerah penyangga IKN. Dubes Denmark juga menyarankan agar dibangun konektivitas di antara daerah penyangga IKN.
Selain itu, Denmark juga mendorong pentingnya pendekatan digital dalam public services (pelayanan publik). Sebab lanjut Akmal, dengan penggunaan digital, maka pelayanan publik bisa dilakukan lebih efektif dan efisien.
“Denmark sudah lakukan itu. Mereka sudah digital banget,” ungkap Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu.
Menurut Akmal, diskusi selama di IKN dan saat santap malam sangat menarik. Sebab mereka adalah negara maju. Negara dimana rakyat mereka dinyatakan paling bahagia dan juga paling aman. Karena semua mereka lakukan dengan pendekatan digital. Ini akan sama dengan apa yang direncanakan di IKN.
“Nah, Kaltim jangan kalah dong. Karena IKN sudah pendekatan ke sana. Kaltim juga harus ke sana. Kita perlu pendampingan dari negara-negara maju. Mungkin juga perlu kirim wartawan kita ke Denmark,” canda Akmal kepada beberapa wartawan yang hadir dalam jamuan makan malam tersebut.
Untuk lebih mengenalkan Kaltim dan berbagai keindahan alam dan seni budayanya, Pj Gubernur Akmal Malik juga menyerahkan cinderamata berupa miniatur berbagai hasil kerajinan Kaltim dan buku-buku tentang potensi Kaltim.
“Mengapa buku? Karena mungkin kalau penjelasan dari saya, bahasa Inggrisnya pas-pasan, bisa jadi mereka kurang jelas. Tapi dengan buku, saya yakin akan lebih jelas,” kata Akmal.
Mereka juga disuguhkan berbagai sajian sehat bergizi hasil laut dan alam Kaltim dalam berbagai varian masakan. Seperti ikan bakar, kepiting lada hitam, udang/cumi goreng tepung, palumara kakap, tahu goreng krispi dan lainnya. (sul/ky/adpimprov kaltim)