SAMARINDA - Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik menaruh harapan besar kepada berbagai elemen masyarakat untuk bersama-sama membantu pemerintah daerah dalam upaya pengentasan kemiskinan, terutama penanganan atau pencegahan dan penurunan stunting di daerah.
Harapan itu tak terkecuali juga ditujukan kepada seluruh pengurus Gereja Pantekosta se-Kaltim dan Badan Musyawarah Antar Gereja Kabupaten Kutai Barat.
"Pengalaman kita penanganan stunting melalui jalur birokrasi memang sudah dilakukan. Hanya saja, penurunannya mampu mencapai satu persen saja," kata Akmal Malik usai menerima Majelis Daerah Gereja Pantekosta Provinsi Kaltim dan Badan Musyawarah Antar Gereja Kabupaten Kutai Barat di Ruang VIP Room Rumah Jabatan Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada Samarinda, Rabu 29 Mei 2024.
"Nah, kita mencoba kolaborasi untuk penanganan itu dengan berbagai komponen masyarakat. Contohnya, melalui Majelis Daerah Pantekosta Kaltim maupun Badan Musyawarah Antar Gereja Kutai Barat," jelasnya.
Menurut Akmal, langkah ini perlu dilakukan agar melalui pendekatan keagamaan dapat mendukung penurunan angka stunting di Provinsi Kaltim. Contohnya melalui pengurus gereja.
Sebab, sambung Akmal, karena hanya mereka yang paham terhadap hati masing-masing jemaat gereja. Misalnya, pengurus Pantekosta memiliki 500 gereja. Kalau masing-masing gereja dikondisikan tiga orang. Maka berapa banyak penanganan stunting bisa dilakukan.
Makanya, penanganan stunting Pemprov Kaltim berharap bisa dilakukan melalui berbasis gereja.
"Jika kondisi itu berjalan dengan baik, maka tinggal koordinasi dengan masing-masing puskesmas. Itu langkah-langkah riil yang dilakukan," jelasnya.
"Selanjutnya, bagaimana mengajak mereka saja dan menyadarkan masyarakat seberapa penting penanganan stunting. Toh, ini masyarakat mereka juga dan ini umat mereka juga," tegasnya.
Akmal menjelaskan, penanganan stunting yang diinginkan adalah bagaimana memberikan asupan gizi bagi ibu-ibu yang sedang mengandung.
Menurut Akmal, tentu pengurus gereja pasti memiliki data itu. Harapannya, ada gereja percontohan atau model yang mampu melaksanakan program penanganan stunting.
"Jika memang perlu telur berapa ratus piring. Kami siap bantu, asalkan itu nyata. Artinya, setiap mereka datang ke tempat ibadah, ibu-ibu hamil diberikan makanan atau asupan gizi. Sehingga, kandungannya sehat dan anak yang dilahirkan pun sehat," pesannya.
"Jadi, saya tantang pengurus gereja bisa buat program itu," jelasnya.
Adapun tujuan kedua pengurus gereja tersebut, berkunjung ke Pj Gubernur Akmal Malik untuk bersilaturahmi dan berkomunikasi.
"Kita harapkan apa yang menjadi aspirasi pengurus bisa diakomodir. Kami juga siap mendukung program yang disampaikan Penjabat Gubernur Akmal Malik, khususnya penanganan stunting," jelas kedua pengurus yang disampaikan di masing-masing momen pertemuan.
Hadir mendampingi Pj Gubernur Akmal Malik, Karo Kesra Setda Provinsi Kaltim Dasmiah. Sedangkan Pengurus Majelis Daerah Gereja Pantekosta Kaltim yang hadir, Ketua MD GPdI Kaltim Pdt Samuel M Pisuk, Sekretaris Pdt Steven J Karamoy, Bendahara Pdt Manahan Siagian, Pdt Wiens Ngajouw, Pdt Maxi Pandeirot, Pdt Yohanes Traksin, Pdt James Lempas, Pdt Dickson Ngayouw dan Pdt Wilson Peleng. Sementara, Pengurus Badan Musyawarah Antar Gereja Kabupaten Kutai Barat Pdt Dr Dison J Ngayow, Pdt Dr David Jems Tigau, Pdt Christian Rumagit dan Pdt David Siregar. (ayu/jay/sul/ky/adpimprov kaltim)