Syukuran Milad Gubernur Harum ke-45, Dari Air Jadi Gubernur, Terus Bermanfaat Seperti Sumur

Nety     24x     Berita

Gubernur Kaltim H Rudy Mas'ud (Harum) mengungkap sepenggal perjalanan hidupnya pada Syukuran Milad ke-45 di Guest House
Rumah Jabatan Gubernur Kaltim, Selasa 17 Juni 2025 malam.

Mengawali kisahnya, Gubernur Harum menceritakan lika-liku perjalanan hidupnya. Alam menempa hidupnya hingga memiliki ketajaman intuisi.

"Saya memang dibesarkan oleh alam. Saya survive dan peka terhadap alam," aku Gubernur Harum.

Harum muda dilahirkan dari keluarga yang religius dan pekerja keras. Ayahnya H Mashud dan ibunya, Hj Syarifah Ruwaidah. Delapan bersaudara.

Sejak usia muda, Gubernur Harum sudah terlatih bekerja keras. Sejak sekolah hingga menempuh pendidikan tinggi, Harum muda tak pernah malu meski harus nyambi bekerja. Keyakinannya, cita-cita tinggi dan keinginan yang baik pasti akan terwujud dengan kerja keras dan perencanaan yang baik. Manjadda wajadda.

"Tidak ada yang tidak bisa, tidak ada yang tidak mungkin. Semua pasti bisa, asal ada kemauan," lantang Gubernur Harum mengisahkan perjuangan hidupnya.

Sekitar 23 tahun yang lalu, dirinya masih berusia 22 tahun. Ia bekerja di atas kapal, di sekitar Batam dan Singapura. Ia pun berharap suatu saat bisa memiliki kapal-kapal sejenis, kapal offshore. Kapal-kapal yang dirancang khusus untuk beroperasi di lepas pantai atau perairan terbuka. Biasa digunakan untuk mendukung eksplorasi dan produksi minyak dan gas.

Beberapa tahun berlalu mimpi-mimpi itu mulai terwujud. Kapal-kapal offshore berharga USD 12 juta pun sudah bisa ia beli sekitar tahun 2012. Ketika itu usianya masih sekitar 32 tahun. Beberapa kapal tangker lainnya dengan harga hampir sama pun sukses ia beli.

"Terpenting, harus ada kemauan dan kerja keras," tegas Gubernur Harum memberi kunci sukses dari perjalanan hidupnya.

Beberapa nasihat lain juga ia sampaikan. Seperti pentingnya menjaga persaudaraan dan persahabatan. Persahabatan dan persaudaraan di atas segala-galanya.

"Bagi saya, seribu kawan terlalu sedikit dan satu lawan terlalu banyak. Dan saya akan selalu menjadi diri saya sendiri," ucap Gubernur.

Prinsip hidupnya yang lain adalah
pantang menyerah. "Saya punya prinsip. Kalau salah perbaiki. Kalau gagal ulangi. Jangan pernah menyerah. Sebab menyerah itu sama dengan mati," kata Gubernur Harum didampingi istri tercinta, Hj Sarifah Suraidah Harum atau yang akrab disapa Bunda Harum.

Terutama kepada anak-anak muda. Gubernur Harum mengingatkan mereka agar bercita-cita setinggi langit, jangan takut gagal. Karena ketika jatuh, mereka akan jatuh di antara bintang-bintang. Teruslah berjuang dan berusaha.

Harum muda lahir di Kampung Baru, Balikpapan. Sebuah kawasan yang dikenal dengan kehidupannya yang keras. Rumah orang tuanya tak jauh dari air laut Teluk Balikpapan.

"Hidup saya tidak pernah jauh dari air. Ternyata air memang sumber kehidupan. Dan saya bisa sampai di depan Tepian Mahakam (menjadi Gubernur Kaltim) ini, berangkat dari air," ungkap pemilik gelar Doktor dari Universitas Mulawarman Samarinda itu.

Orang nomor satu Kaltim itu juga memberi tips sukses. Dia mengajak setiap orang untuk selalu berpikir positif, termasuk kepada orang-orang yang mungkin tidak suka.

"Yakinlah apa yang anda pikirkan, pasti akan terjadi. Maka teruslah berprasangka baik," pesan Gubernur Harum.

Begitu pula untuk menjadi gubernur. Harus ada perencanaan dan desain yang baik, berprasangka baik. Ia lalu menceritakan ketika dirinya hadir mendampingi saat sang kakak, Rahmat Mas'ud dilantik sebagai Wakil Wali Kota Balikpapan, beberapa tahun lampau di Pendopo Odah Etam, kompleks Kantor Gubernur Kaltim.

"Waktu abang saya dilantik, jadi Wakil Wali Kota Balikpapan, saya sudah bilang. Saya akan ke sini untuk jadi gubernur. Yakinlah dan semua harus by desain. Manjadda wajadda," beber Gubernur Harum lagi.

Saat sudah menjadi gubernur, ia ingin semua anak-anak Kaltim bersekolah. Minimal hingga 16 tahun. Sebab dia yakin, hanya dengan pendidikan maka rantai kemiskinan dan pengangguran bisa diputus.

Karena itulah, bersama Wakil Gubernur Seno Aji, dirinya menggagas Program Gratispol. Termasuk gratis pendidikan mulai jenjang SMA/SMK hingga S3.

"Saya ingin anak-anak Kaltim semua mau bersekolah. Itulah mengapa kami buat Program Gratispol," tegasnya.

"Orang miskin beli emas supaya kaya. orang kaya beli emas supaya tidak miskin. Begitu juga dengan pendidikan. Jadi hidup kita harus balance, harus seimbang," pesan Gubernur Harum lagi.

Di ujung kisahnya, Gubernur Harum menyebut filosofi sumur. Ia katakan, dari dasar sumur, sumber air akan tetap mengalir meski sumur terus ditimba atau digunakan. Di sisi lain, air sumur tidak akan pernah meluap, meski tidak digunakan. Dan airnya akan selalu jernih jika terus digunakan. Sebaliknya, sumur yang tidak digunakan, airnya akan berubah menjadi gelap bahkan berbau.

"Saya ingin seperti sumur. Bisa terus memberi manfaat bagi hidup banyak orang," tutup Gubernur.

Syukuran Milad Gubernur dihadiri para kerabat dan sahabat, Sekda Kaltim Sri Wahyuni serta para pimpinan OPD Pemprov Kaltim. (sul/her/adpimprovkaltim)

Bagikan Postingan ini :
26