SAMARINDA - Hampir semua kafilah mengaku salut dengan penyelenggaraan MTQN XXX Kaltim 2024 di Samarinda. Berbagai kegiatan MTQN berlangsung sukses dan mendapat antusias masyarakat.
Salah satu rangkaian acara MTQN yang menyita banyak perhatian masyarakat adalah Tabligh Akbar MTQN Expo 2024 di Convention Hall Samarinda yang menghadirkan penceramah kondang, Ustaz Das'ad Latif. Ribuan warga memadati Convention Hall Samarinda dari lantai 1 hingga lantai 3. Bahkan ribuan warga yang lain harus menonton dari layar videotron dari arena Plenaary Hall Sempaja, masih di area Convention Hall.
Ustaz Das'ad Latif memberi siraman rohani yang sangat luar biasa hingga tak satu pun jemaah bergeming saat ustaz asal Sulawesi Selatan itu memberi tausiah.
Satu pesan penting yang disampaikan Ustaz Das'ad Latif soal kemuliaan hati dan istikamah menjaga akidah. Pelajaran ini digambarkan dari kisah Fir'aun.
Fir'aun adalah raja-raja Mesir kuno yang sangat berkuasa, kuat, kaya raya dan sampai mengaku sebagai Tuhan. Tapi anehnya kata Ustaz Das'ad Latif, hingga saat ini ia tak pernah mendengar nama Fir'aun dipakai oleh para orang tua di Indonesia.
"Fir'aun ini kan hebat, berkuasa, kaya raya, tapi kenapa ibu-ibu tidak mau kasih nama anak kita dengan nama Fir'aun," tanya Ustaz Das'ad Latif disambut tawa ribuan jemaah.
Berbeda dengan Masitah. Seorang budak yang bertugas merawat anak Fir'aun. Sampai saat ia melakukan kesalahan dan tidak mau menganggap Fir'aun sebagai Tuhan. Masitah akhirnya dihukum oleh Fir'aun hingga wafat.
Sampai pada saat Rasulullah Muhammad diajak Malaikat Jibril ke surga mencium bau yang sangat harum. Malaikat Jibril lalu menjelaskan jika bau harum itu berasal dari Masitah yang dihukum oleh Fir'aun karena kemuliaan dan ketaatannya menjaga akidah, Lailahaillallah. Tidak ada Tuhan selain Allah.
Karena kemuliaan hati dan kekuatan menjaga akidah itu, maka nama Masitah hingga saat ini banyak digunakan oleh para orang tua di Indonesia.
"Saya yakin di ruangan ini, nama Masitah pasti ada puluhan. Karena sifatnya yang mulia dan istikamah menjaga akidah. Ini jauh berbeda dengan Fir'aun," canda Ustaz Das'ad Latif, lagi-lagi disambut tawa hadirin.
Pesan lain Ustaz Das'ad Latif kepada jemaah, termasuk para pejabat adalah jangan meninggalkan salat. Sebab amalan utama yang dihisab Allah SWT adalah salat. Ustaz Das'ad Latif bahkan menitip pesan khusus kepada Sekda Sri Wahyuni yang hadir mewakili Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik.
"Saya mohon Bu Sekda. Kalau nanti ada mutasi atau promosi jabatan, yang utama jadi pertimbangan itu adalah salatnya. Kalau pejabat itu salatnya bagus, insyaallah yang lainnya akan bagus," pesan Ustaz Das'ad Latif. (sul/ky/adpimprov kaltim)