Terus Berjuang, Setelah Perbaikan Jalan Rusak, Giliran Penanganan Banjir dan Normalisasi Sungai Mahakam

Nety     135x     Berita

Perjuangan untuk rakyat Benua Etam terus dilakukan Gubernur Kaltim Dr H Rudy Mas’ud (Harum). Setelah ‘bergerilya’ untuk perbaikan jalan nasional ke Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Gubernur Harum melanjutkan perjuangannya untuk penanganan banjir di Kaltim. Gubernur Harum pun memohon Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq yang berkunjung ke Kaltim untuk membantu penanganan banjir.

“Beberapa daerah di Kaltim rawan banjir Pak Menteri. Banjir di hulu bisa dengan cepat menenggelamkan desa-desa pesisir Sungai Mahakam di Kutai Barat, Kutai Kartanegara dan Mahakam Ulu,” kata Gubernur Harum saat kunjungan kerja Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq di Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara, Kamis 3 Juli 2025.

Banjir juga menjadi langganan warga Samarinda. Setiap kali hujan datang dengan curah lumayan tinggi, banjir langsung menerjang ibu kota Kaltim itu.

“Hampir 20 tahun Sungai Mahakam tidak pernah dinormalisasi,” sebut Gubernur Harum.

Orang nomor satu di Kaltim itu menerangkan, hingga hari ini still water level (SWL) atau ketinggian muka air di Sungai Mahakam hanya sekitar 4 meter. Jika, 10 juta meter kubik air tidak bisa disalurkan dengan baik, maka ini akan menjadi bencana.

“Jadi, mohon kami bisa difasilitasi Pak Menteri. Dengan kapasitas Pak Menteri, saya haqqul yaqin Pak Menteri bisa memfasilitasi (normalisasi Sungai Mahakam),” harap Gubernur Harum.

Harapan yang sama disampaikan Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pela, Alimin. Menurutnya, Danau Semayang yang berada di sekitar desa mereka mampu menampung air banjir dari hulu Sungai Mahakam hingga 10 miliar meter kubik.

“Jadi, jika air Danau Semayang ini kita lemparkan ke Sungai Mahakam, maka Kota Bangun, Muara Kaman, Sebulu, Tenggarong, bahkan Kantor Gubernur (di Samarinda), hilang (tenggelam),” pekik Alimin.

Karena itu, kata Alimin, masyarakat Desa Pela sangat berharap dukungan pemerintah provinsi, kabupaten dan pusat untuk bersama-sama menjaga tiga danau besar yang ada di kawasan itu, yakni Danau Semayang, Danau Melintang dan Danau Jempang. Danau Semayang memiliki luas 13.000 hektare, Danau Jempang 15.000 hektare dan Danau Melintang 11.000 hektare.

“Komitmen kami warga Desa Pela akan terus menjaga danau dan Pesut Mahakam. Karena kalau danau ini habis, maka pesut ini juga akan habis,” tegas Alimin.

Desa Pela sendiri sudah banyak mendapat penghargaan nasional dan internasional. Terbaru, Alimin dan Desa Pela meraih penghargaan Kalpataru 2024 sebagai Penyelamat Lingkungan.

“Untuk melindungi Pesut Mahakam, desa kami sekarang juga sudah memiliki Perdes Ilegal Fishing,” sebut Alimin.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq bersama Gubernur Harum dan Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri juga berkesempatan meninjau alur Sungai Pela dan muara Danau Semayang sebelum bertemu warga desa setempat. (sul/her/adpimprovkaltim)

Bagikan Postingan ini :
26